SEJARAH DESA KEDUNGPRING
Asal-usul kedungpring
Pada zaman dahulu kala ada kesatria yang gagah berani bernama Suro Jenggolo. Dia selalu melakukan perjalanan dengan menunggangi kuda putihnya. Salah satu hal yang memudahkan oarng mengenalinya adalah topinya yang menyerupai lupang kenteng Suatu hari ia menemukan sebuah hutan yang lebat dan disana terdapat banyank pohon bambu. Ia pun mendapat ide untuk mengubah hutan tersebut menjadi wilaya pemukiman warga, dengan kerja kerasnya akhirnya ia berhasil membuat pemukiman warga.
Pada zaman penjajahan Belanda ketentraman warga mulai terusik karena Belanda berusaha menguasai wilayah tersebut, tapi Suro Jenggolo tidak tinggal diam ia berusaha memimpin warga untuk mempertahankan wilayahnya. Suatu ketika penjajahan Belanda membunuh Suro Jenggolo. Dengan memakai topi lumping Kenteng dan kuda putihnya ia melarikan diri dari kejaran para penjajahan Belanda. Ia menunggangi kuda putihnya berlari kencang hingga sampai di suatu Kedung yang disekelilingnya terdapat banyak pohon bambu. Suro Jenggolo langsung membuang Topi Lumpang Kentengnya ketepi tebing kemudian dia dan Kuda Putihnya Melompat kedalam Kedung tersebut.
Para penjajah tidak berhasil menangkapnya mereka hanya menemukan Topi Lumpang Kenteng yang dipakai Suro Jenggolo yang ditepi Kedung. Semua pasukan di utus untuk mencarinya dan menunggu kedung hingga Suro Jenggolo keluar. Tapi setelah lama mencari dan menunggu Suro Jenggolo tidak ditemukan. akhirnya kabar hilangnya Suro Jenggolo terdengar seluruh penduduk desa, mereka menganggap Suro Jenggolo sudah meninggal. Untuk mengenal jasa-jasa Suro Jenggolo akhirnya penduduk desa member desanya dengan nama “KEDUNGPRING” karena Suro Jenggolo mencebur kedalam kedung yang di sekelilingi banyak pohon bambu yang dalam bahasa jawa disebut pohon pring.
Dusun Kedungpring terdiri atas 1 desa 3 dusun dengan luas 2019,67
Ha dengan tataguna tanah
· Tanah sawah ( PU, Non PU, Sederhana )
· Tanah Tegal
· Tanah Pekarangan/ Bangunan seluas
· Tanah Hutan Negara
· Tanah lain-lain
Topografi: tanah datar berada di wilayah bagian tengah (85%) dan tanah miring berada di wilayah bagian utara (15%)
Struktur Tanah: alluvial (30%), gromusol (65%), mediteron 5%)
Hidrogeologi: kedalaman air tanah rata-rata 0 - 20 meter dari permukaan tanah.
Klimatologi: beriklim tropis dengan dua musim, musim kemarau bulan mei sampai dengan oktober, musim hujan pada bulan nopember sampai dengan april, dengan temperatur/ suhu udara antara 27 derajat celsius sampai dengan 32 derajat celsius. Curah Hujan : Jumlah curah hujan ( CH = mm ) dan hari hujan ( HH ) di Kecamatan Kedungpring per tahun dalam sepuluh tahun terakhir adalah sebagai berikut :
NO TAHUN CURAH HUJAN HARI HUJAN HUJAN RATA-RATA 1 1993 1.886 99 19,05 2 1994 2.065 87 23,74 3 1995 2.975 122 24,39 4 1996 2.029 101 20,09 5 1997 1.490 66 22,58 6 1998 2.628 123 21,37 7 1999 2.208 118 18,71 8 2000 1.724 112 15,39 9 2001 2.099 114 18,41 10 2002 1.438 64 22,12
Demografi : Jumlah penduduk keadaan bulan Januari tahun 2003: Laki – laki : 25.974 jiwa Perempuan : 27.128 jiwa Jumlah : 53.102 jiwa
Tingkat kepadatan penduduk adalah 621 jiwa per km2 Rata - rata pertumbuhan penduduk tahun 1997 - 2001 adalah sebagai berikut :
Tahun 1997 - 1998 : 0,14 Tahun 1998 - 1999 : 0,29 Tahun 1999 - 2000 : 0,09 Tahun 2000 - 2001 : 0,13
Mata Pencaharian : Mata pencaharian masyarakat Kedungpring mayoritas adalah di sektor pertanian, dengan rincian sebagai berikut :
Rumah tangga yang bekerja di sektor pertanian : 10.198 Rumah tangga yang bekerja di sektor konstruksi : 473 Rumah tangga yang bekerja di sektor perdagangan : 393 Rumah tangga yang bekerja di sektor angkutan : 147 Rumah tangga yang bekerja di sektor jasa : 1.416
Pendidikan : Jumlah lembaga pendidikan negeri : SD : lembaga MI : 1 lembaga SMA : 1 lembaga
Jumlah lembaga pendidikan swasta : TK : 2 lembaga SD : 1 lembaga MI : 1 Lembaga SMU : 1 lembaga
Potensi Potensi yang ada di Kecamatan Kedungpring khususnya di sektor pertanian adalah berupa :
1. Komoditi unggulan ( tanaman padi ) dengan luas panen 6.620 Hektar sebesar 380.621 kuintal, rata - rata produksi 57,50 kuintal per hektare.
2. Komoditi lainnya ( polowijo ) meliputi :
- Jagung, luas panen 2.027 hektare sebesar 67.439 kuintal, rata -rata produksi sebesar 33,27 kuintal per hektare.
- Kedelai, luas panen 1.261 hektare sebesar 15.404,40 kuintal, rata - rata produksi 12,22 kuintal per hektare.
- Kacang hijau, luas panen 360 hektare sebesar 3.812,40 kuintal per hektare, rata - rata produksi 10,59 kuintal per hektare.
Potensi lainnya yang mendukung di bidang ekonomi adalah adanya sarana perekonomian yang berupa pasar umum, pasar hewan ( kambing ), toko/kios/warung, dan lembaga perbankkan.
DATA UMUM DESA KEDUNGPRING KEC.BALONGPANGGANG GRESIK
Luas Wilayah : 2019,67 M2
Jenis Kegiataan :Pembangunan saluran air
Volume Kegiatan : 300 m
Kelembagaan Desa
Pemerintahaan Desa 90%
Kelompong yasinan 70%
Pkk 65%
Gapoktan 50%
Kartar 45%
Takmir 50%
BPD 30%
LKD 15%
STRUKTUR ORGANISASI PEMERINTAHAN DUSUN KD.PRING KEC.BALONGPANGGANG KAB.GRESIK
PETA DESA KEDUNGPRING
DESA BALONGPANGGANG
DESA PUCUNG
DESA WAHAS
DIAGRAM MUSIM
No. Kejadian Hujan Panca Robah Kemarau Hujan
Bulan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Musim tanaman
Padi,kedelai,jagung kangkung √ √ √ √
Musim panen
Padi,kedelai,jagung kangkung √ √ √ √ √
Banjir
√ √ √
Kekeringan
√ √ √
Musim hajatan
√ √ √ √ √ √
Musim pendaptaran sekolah
√ √
disusun oleh:Yuliati Anita
Tidak ada komentar:
Posting Komentar